Bermain biola bukan hanya masalah kemampuan menggesek biola.
Nada terindah bisa tercipta hanya bila menggesek biola
dengan hati
Siang ini BETA berbincang
dengan Pak Aas, guru biola. Pak Aas tinggal di Jalan Jatisari Pasar
Minggu. Pak Aas guru biola yang amat ramah pada anak-anak. Penampilannya amat
bersahaja. Kalau diam terlihat galak ;)
Tapi begitu bertemu anak-anak Pak Aas pasti tersenyum ramah. Pak Aas
memang guru biola yang amat perhatian pada anak-anak.
Ada seorang yang dipaksa oleh orangtuanya belajar biola.
Anak itu pasti sebel belajar biola! Semua anak pasti tidak suka jika dipaksa
belajar hal yang tidak menyenangkan. Hmmmm... mestinya si orangtua saja yang
belajar biola J Nah... Pak Aas dapat murid yang lagi sebel.
Pasti tidak gampang untuk mengajar anak
yang lagi sebel. Karena itu Pak Aas harus mampu membuat anak bergembira dulu.
Lalu membuat anak tertarik dan kagum pada biola. Setelah itu baru proses
belajar biola bisa berjalan dengan amat
seru. Menurut Pak Aas kunci mengajar biola: Merebut hati anak! Merebut hati
anak bukan hal yang mudah. Pak Aas banyak belajar dari pengalaman. Dulu waktu masih bocah Pak Aas amat kagum
pada kakaknya yang pandai menggesek biola. Bila kakaknya menggesek biola
nadanya amat bening dan menyentuh hati. Sentuhan nada itulah yang membut Pak
Aas dari kecil sudah bercita-cita jadi pemain biola.
Belajar biola bukan hal yang gampang. Amat sulit! Butuh
rajin, pantang menyerah dan tidak bosan.
Anak yang sombong, malas dan mudah menyerah pasti tidak berhasil. Semua
anak yang belajar awalnya pasti menghasilkan
nada yang menyakitkan telinga. Setelah rajin berlatih
perlahan nadanya menjadi indah. Namun
untuk menghasilkan nada yang amat merdu dan menyentuh hati tiap anak harus berlatih sungguh-sungguh dan mencintai biola. Bermain biola
bukan hanya masalah kemampuan
menggesek biola. Nada terindah hanya
bisa tercipta bila menggesek biola dengan hati.
Konon alunan suara biola bahkan
mampu membuat hati kodok, kucing, badak dan kuda nil ikut berdendang. Yang
pasti suara biola mampu membuat hati terasa damai, pikiran lebih tenang,
belajar lebih bersemangat dan membuat kita lebih cerdas.
Pak Aas bersyukur bertemu dengan Pak Sapto, guru biolanya
yang pertama.Belajar dengan Pak Sapto membuat Pak Aas yakin bahw biola adalah
anugerah Tuhan yang amat berharga
baginya. Proses belajar yang sulit bisa
dilalui. Jangan bosan belajar, itu motto hidup Pak Aas. Berkat kemampuan
biolanya, Pak Aas yang saat ini tergabung
dalam kelompok The Jakarta Simphony
telah menghibur banyak orang, mengajar banyak murid dan juga menjadi
teladan bagi banyak anak-anak. Jangan bosan belajar, demikian pesannya buat
anak-anak.
Maju terus!
BalasHapus